Peserta program karantina tahfidz Yayasan Hamasah tidak hanya belajar hafalan Al-Quran, tetapi juga membentuk hubungan persaudaraan yang erat. Selama menjalani program karantina, para peserta tinggal bersama dalam satu tempat selama beberapa bulan.
Mereka belajar bersama, makan bersama, beribadah bersama, dan juga melakukan berbagai kegiatan lainnya bersama-sama. Dalam prosesnya, peserta tidak hanya belajar tentang Al-Quran tetapi juga belajar tentang kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan.
Salah satu peserta program karantina tahfidz Yayasan Hamasah, Rina, mengaku sangat terkesan dengan kebersamaan yang terjalin di antara para peserta. Menurutnya, mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam mengatasi kesulitan dalam menghafal Al-Quran.
Selain itu, kebersamaan yang terjalin di antara para peserta membuat mereka merasa lebih nyaman dan aman. Mereka bisa saling berbagi cerita dan curhat tentang segala hal, termasuk kesulitan yang dihadapi dalam program karantina.
Dalam prosesnya, persaudaraan yang terjalin di antara para peserta bukan hanya bertahan selama program karantina berlangsung, tetapi juga setelah program selesai. Rina mengaku masih sering berkomunikasi dan bertemu dengan teman-temannya dari program karantina.
Kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin di antara para peserta program karantina tahfidz Yayasan Hamasah menjadi sebuah nilai tambah yang tidak ternilai harganya. Selain membantu dalam proses belajar hafalan Al-Quran, persaudaraan yang terjalin juga dapat membantu dalam menghadapi berbagai tantangan di kehidupan sehari-hari.