Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menjadi inovasi terbaru dalam pembelajaran di berbagai bidang, termasuk pembelajaran tahfidz Al-Quran. Dalam program karantina tahfidz Yayasan Hamasah, penggunaan teknologi AI telah diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran tahfidz Al-Quran.
Salah satu implementasi teknologi AI yang digunakan dalam program karantina tahfidz Yayasan Hamasah adalah dengan menggunakan aplikasi yang dapat mengenali suara peserta ketika mengaji Al-Quran. Aplikasi ini memudahkan para pengajar untuk memberikan feedback secara cepat dan akurat terhadap kesalahan peserta dalam melafalkan Al-Quran.
Selain itu, teknologi AI juga digunakan dalam pembuatan program pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta. Aplikasi ini akan memberikan latihan-latihan yang sesuai dengan kemampuan dan tingkat pemahaman peserta, sehingga dapat membantu peserta untuk lebih mudah memahami dan menghafal Al-Quran.
Implementasi teknologi AI dalam program karantina tahfidz Yayasan Hamasah juga membantu pengajar untuk lebih mudah memantau perkembangan peserta secara individu. Dengan teknologi AI, pengajar dapat dengan mudah melacak kemajuan peserta dan memberikan penilaian yang akurat dan objektif.
Namun, penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran tahfidz Al-Quran juga memiliki beberapa kelemahan. Beberapa peserta mungkin merasa kurang nyaman atau tidak suka dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran agama. Selain itu, teknologi AI juga tidak bisa menggantikan peran pengajar dan tidak dapat memberikan kehangatan dan motivasi yang diperlukan oleh peserta dalam pembelajaran tahfidz Al-Quran.
Meskipun begitu, teknologi AI tetap menjadi salah satu solusi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran tahfidz Al-Quran di program karantina tahfidz Yayasan Hamasah.
