Sekolah Ilmu Tilawah & Tahfizh Hamasah
Sebelum lanjut ke program pembelajaran di Sekolah Ilmu Tilawah dan Tahfizh Hamasah (SITTAH) silahkan Anda mengikutiย Pre-Test terlebih dahulu:
Pembelajaran Al Qur’an yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Tilawan & Tahfizh Hamasah mengutamakan pada “Repetition Learning”.ย Yang mana setiap peserta yang mendapatkan pengajaran setiap sesi dengan mengulang-ngulang pembelajaran lewat video interaktif, kemudian pihak SITTAH akan memberikan ujian secara live. Dan mendapa
Interactive learning dalam aktivitas belajar mengajar Al-Quran di SITTAH adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan interaksi aktif antara Ustadz dan Tolib (harusnya ditulis thalib), serta antara siswa satu sama lain. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam tentang Al-Quran, serta memotivasi Tolib untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari “Interactive Learning” dalam pembelajaran Al-Quran di SITTAH.
Kelas Starter (QS) adalah Program pelatihan membaca Al Qur’an sampai lancar. Pelatihan ini Ada 3 modul :
Anda akan mendapatkan Diktat Pelatihan (pdf), Modul Penilaian, 8 video seri pembelajaran Al Qur’an untuk masing-masing kelas Qur’an
Kelasย Qur’an Memorizer (QM)ย adalah Program pelatihan menghafal Al Qur’an dengan target mampu menyelesaikan hafalan Qur’an satu Juz. Materi yang akan didapatkan adalah:
Anda akan mendapatkan Diktat Pelatihan (pdf), Modul Penilaian, 8 video seri pembelajaran Menghafalย Al Qur’an Insya Allah sesuai target yang ditentukan.
Program Karantina Tahfidz yang diselenggarakan langsung (offline) merupakan program rutin menghafal Quran dalam waktu singkat dengan target menghafal khatam dalam satu bulan. Program Karantina Tahfizh menekankan pada hafalan Ziyyadah dengan target harian yang sudah ditentukan. Syarat dapat menghafal adalah:
Peserta datang ke lokasi karantina sesuai waktu yang ditentukan. Membawa perlengkapan selama satu bulan. Dan selama acara berlangsung hanya fokus mengikuti kegiatan. Insya Allah target hafalan tercapai.
“Pernyataan ini mengungkapkan keajaiban yang terkait dengan pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap otak kita dari sudut pandang ilmiah. Dalam kajian neurosains, terdapat parameter yang dikenal sebagai ‘aktivitas listrik otak’ yang dapat diukur menggunakan elektroensefalogram (EEG). Aktivitas ini mencerminkan berbagai keadaan mental dan emosional seseorang.
Ketika seseorang membaca Al-Qur’an, terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas listrik otak, khususnya dalam rentang gelombang alfa dan theta. Aktivitas alfa (8-13 Hz) terkait dengan keadaan santai dan meditasi, sementara aktivitas theta (4-7 Hz) terkait dengan fokus tinggi dan perenungan. Studi neurosains telah menunjukkan bahwa ketika seseorang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, aktivitas gelombang alfa dan theta meningkat secara signifikan dalam otaknya.
Rumus ilmiah yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas gelombang otak adalah:
ย
Dalam konteks ini, aktivitas gelombang alfa dan theta yang meningkat menciptakan suasana ketenangan dan konsentrasi yang mendalam. Selain itu, juga terjadi peningkatan dalam perkembangan dendrit-dendrit otak, yang dapat diukur dengan mengamati jumlah dan panjang dendrit dalam neuron. Namun, untuk menghitungnya secara eksak, diperlukan studi lanjutan dan pemantauan neurologis yang lebih mendalam.
Jadi, secara ilmiah, membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak yang berkaitan dengan ketenangan dan fokus, serta memiliki potensi untuk merangsang perkembangan dendrit otak. Ini adalah bukti nyata akan pengaruh positif membaca Al-Qur’an terhadap otak dan jiwa kita.”
Metode Hamasah mempelopori cara menghafal Al-Qur’an dengan membuat kode periodik angka yakni metode penomoran agar memudahkan dan mempercepat proses hafalan. Dengan cara ini, setiap ayat atau kelompok ayat diberikan kode angka yang memudahkan pengingatan, sehingga hafalan menjadi lebih terstruktur dan terorganisir. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengingat urutan ayat, tetapi juga membantu memahami isi Al-Qur’an secara lebih mendalam. Seiring dengan upaya tekun dan doa yang tulus, metode ini telah membantu banyak individu dalam mencapai tujuan mulia mereka untuk menghafal Al-Qur’an.
ุนููู ุฃูุจูู ู ููุณูู ุงููุฃูุดูุนูุฑูููู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููุ ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู: “ู ููู ููุฑูุฃู ุงููููุฑูุขูู ููุฃูุญูุณููู ููุฑูุงุกูุชููู ููุฃูููููุฐููู ููุชูุฌููููุฒูููุ ููุงููุชู ุงููู ูููุงุฆูููุฉู: ุฅููููู ููุงููููุฑูุขูู ููู ูุญูุณููููุงููุ ูููููู ู ูููุงุฑูุฉู ุชูููุชูุฑููู ุจูุฃูููููููุ ุชููููู ู ููุงุฆูู ูุชูููุ ููุชููููู ู ุบูุงุฑูุชูููุ ูููููููููุงูู: ุงููุถู ูููู ู ูุง ุชูุนูุงุฑูุถูุ ุซูู ูู ููุคูุชูู ุจููู ููู ููุฑูุขูู ุงููู ูุฌููุฏูุ ููููููููู: ุงููุฑูุฃู ููุงุฑูุชูููุ ููุฑูุชููู ููู ูุง ููููุชู ุชูุฑูุชููู ููู ุงูุฏููููููุงุ ููุฅูููู ู ูููุฒูููุชููู ุนูููุฏู ุขุฎูุฑู ุขููุฉู ุชูููุฑูุคูููุง”. (ุฑูุงู ุงูุชุฑู ุฐู)
Dari Abu Musa al-Ash’ari (semoga Allah meridainya), dia berkata: Rasulullah (shalallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan membacanya dengan baik serta mahir, maka malaikat akan berkata, ‘Dia adalah seorang pembaca Al-Qur’an dari Allah dan seorang pembaca Al-Qur’an dari orang tuanya.’ Maka kedudukannya akan di mana pun dia berhenti (membaca Al-Qur’an).” Kemudian dia dibawa ke dalam Al-Qur’an, pada Surah yang paling akhir [Surah yang terhormat], dan dikatakan, ‘Bacalah dan naiklah, serta bacalah seperti yang biasa kamu baca di dunia, karena kedudukanmu berada pada ayat terakhir yang kamu baca.'”
โ
Untuk peserta dengan nilai tes di atas 90